Manusia hidup membutuhkan kebutuhan hidup, beragam kebutuhan yang diinginkan. Kadang kala kebutuhan di dalam hidup manusia bertentangan dengan kebutuhan hidup manusia lain yang memungkinkan terjadi gesekan dan kesalahpahaman, akhirnya muncul ketidakpuasan yang menumbuhkan rasa kebencian. Padahal kebencian membuahkan hal-hal yang kurang berarti, malahan menimbulkan kerugian besar baik diri sendiri maupun orang lain. Buah-buah kebencian antara lain: Iri, dengki, dendam,pilih kasih/tidak adil, saling menjatuhkan, mencemarkan nama baik, kadang pula merencanakan kejahatan terakhir, yaitu membunuh. Alangkah ngerinya buah kebencian. Untuk menanggulangi pelaksanaan buah-buah kebencian, banyak aturan yang dibuat yang disebut undang-undang yang menjurus ke hukuman penjara. Lebih ironis, secara sembunyi-sembunyi banyak orang akan melakukan buah-buah kebencian. Mari kita renungkan pola hidup di masyarakat! Bagaimana yang ada di sana? Untuk menghindari itu, banyak para pemikir kedamaian ( para agamis ) membentuk kelompok-kelompok yang dapat mengurangi itu, misalnya kumpulan doa, team penolong, dll. Segala kegiatan mereka cenderung menuju tentang cinta kasih, kesibukan kegiatannya sangat menjurus pada rasa simpati, empati, dan usaha penyelamatan.
Manusia hidup telah disajikan berbagai macam permasalahan. Tidak setiap peristiwa menjadi masalah baginya, permasalahan timbul itu sebenarnya karena sebuah kebencian. Apapun jadi masalah atau dipermasalahkan karena dalam diri seseorang ada kebencian. Masalah dapat dibesarkan ataupun dapat dihilangkan. Contoh : Memakai baju dan celana tidak sama warna. Permasalahan atau bukan? Semua tergantung hati yang melihat. Jadi masalah jika memang dipermasalahkan, tidak jadi masalah jika memang tidak dijadikan masalah. Banyak buku-buku yang dapat mengarahkan hati dan pikiran manusia menciptakan keinginan untuk bermasalah tetapi banyak buku-buku yang mengajak kita untuk meredakan masalah, semua tergantung dari tanggapan kita. Rasa cinta kasih yang tertanan di dalam hati manusia adalah dasar untuk tidak akan pernah mempermasalahkan kejadian.
Manusia Hidup mempunyai prinsip sendiri-sendiri untuk mernjalani hidup yang sekirannya dapat digunakan untuk dasar hidup sehingga hidup itu terasa pas bagi mereka. Prinsip satu dengan yang lain tidaklah sama, hanya saja kadang cocok dan tidak cocok. Sebagian orang mengatakan kita tidak sama tetapi bukan berarti kita harus bermusuhan, ada sebagian mengatakan kita tidak sama, oleh sebab itu mereka harus disadarkan agar mengikuti prinsip yang dianut, jika tidak mau, maka mereka harus dimusuhi demi keselamatan orang banyak.
Manusia hidup di jaman dulu ingin melanjutkan hidup adalah melawan rintangan yang dihadapi baik dalam mencari makan maupun dalam mendiami suatu tempat. Intinya jika terusik, maka akan terjadi perlawanan. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, gizi, dan pandangan, manusia melakukan perlawanan karena berbagai faktor (sangat komplek). Kapan akan berakhir hal demikian tergantung bagaimana manusia mau menyikapi hal demikian sebagai dinamika hidup, pemakluman, dan kesadaran akan tugas-tugas sebagai hamba Tuhan. (By. Widi Ary)
Manusia hidup telah disajikan berbagai macam permasalahan. Tidak setiap peristiwa menjadi masalah baginya, permasalahan timbul itu sebenarnya karena sebuah kebencian. Apapun jadi masalah atau dipermasalahkan karena dalam diri seseorang ada kebencian. Masalah dapat dibesarkan ataupun dapat dihilangkan. Contoh : Memakai baju dan celana tidak sama warna. Permasalahan atau bukan? Semua tergantung hati yang melihat. Jadi masalah jika memang dipermasalahkan, tidak jadi masalah jika memang tidak dijadikan masalah. Banyak buku-buku yang dapat mengarahkan hati dan pikiran manusia menciptakan keinginan untuk bermasalah tetapi banyak buku-buku yang mengajak kita untuk meredakan masalah, semua tergantung dari tanggapan kita. Rasa cinta kasih yang tertanan di dalam hati manusia adalah dasar untuk tidak akan pernah mempermasalahkan kejadian.
Manusia Hidup mempunyai prinsip sendiri-sendiri untuk mernjalani hidup yang sekirannya dapat digunakan untuk dasar hidup sehingga hidup itu terasa pas bagi mereka. Prinsip satu dengan yang lain tidaklah sama, hanya saja kadang cocok dan tidak cocok. Sebagian orang mengatakan kita tidak sama tetapi bukan berarti kita harus bermusuhan, ada sebagian mengatakan kita tidak sama, oleh sebab itu mereka harus disadarkan agar mengikuti prinsip yang dianut, jika tidak mau, maka mereka harus dimusuhi demi keselamatan orang banyak.
Manusia hidup di jaman dulu ingin melanjutkan hidup adalah melawan rintangan yang dihadapi baik dalam mencari makan maupun dalam mendiami suatu tempat. Intinya jika terusik, maka akan terjadi perlawanan. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, gizi, dan pandangan, manusia melakukan perlawanan karena berbagai faktor (sangat komplek). Kapan akan berakhir hal demikian tergantung bagaimana manusia mau menyikapi hal demikian sebagai dinamika hidup, pemakluman, dan kesadaran akan tugas-tugas sebagai hamba Tuhan. (By. Widi Ary)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SELAMAT DATANG, MOHON UNTUK KOMENTERNYA/IDENYA/SEBUAH JAWABAN TERGANTUNG DARI ISI. TERIMA KASIH.