BELAJAR MENGHAFAL RUMUS FISIKA DAN ELEKTRONIKA
LINGKARAN PINTAR |
LINGKARAN PINTAR :
Bentuk di atas sangat berguna bagi para siswa untuk menghafal rumus-rumus sederhana untuk Fisika maupun Elektronika. TRIK MENGHAFAL :
1. Tempatkan gambar di dinding kamar tidur, meja belajar, atau tempat biasa dilalui di dalam rumah.
2. Setiap kali melihat, dibaca, diingat, dan diucapkan dalam hati sambil berlalu.
3. Jangan biarkan pikiranmu memikirkan hal-hal yang saat itu tidak dalam kamu lakukan.
4. Saat akan melalui gambar, hafalkan satu rumus atau lebih, lalu buktikan dengan melihat
gambar.
KETERANGAN :
1. V : Tegangan dengan satuan Volt.2. I : Arus listrik dengan satuan Ampere.
3. R : Hambatan listrik dengan satuan Ohm.
4. P : Daya listrik dengan satuan Watt.
SELAMAT MENCOBA TRIK SAYA, SEMOGA DAPAT BERHASIL !!
RESISTOR
BAHAN RESISTOR
Bahan resistor memiliki sifat resistif.Bahan yang digunakan untuk membuat resistor adalah carbon karena mempunyai daya hambat yang baik, karena resistor merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir atau menghambat arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega). Bentuk resistor pada umumnya seperti tabung walaupun ada juga yang berbentuk seperti persegi panjang dengan warna dasar putih dengan dua kaki (electroda) tembaga di kiri dan kanan. secara balance
(seimbang)yang terbuat dari bahan konduktor. Pada badannya terdapat cincin warna untuk memudahkan menentukan besar resistansi (besar hambatan). Menentukan resistansi resistor melalui cincin warna harus hafal kode warna serta caranya. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association)
(seimbang)yang terbuat dari bahan konduktor. Pada badannya terdapat cincin warna untuk memudahkan menentukan besar resistansi (besar hambatan). Menentukan resistansi resistor melalui cincin warna harus hafal kode warna serta caranya. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association)
Contoh :
Sebuah Resistor mempunyai cincin warna merah,coklat, orange, dan emas. Besar resistansi resistor tersebut adalah : merah = 2, coklat = 1, orange = 3, artinya jumlah nol-nya 3, maka resistansinya/besar hambatannya = 21 000 ohm = 21 K Ohm. Emas = 10% menunjukkan besar toleransinya.
Sebuah resistor mempunyai warna kuning, merah, coklat, dan emas, maka besar resistansinya adalah 420 Ohm dengan toleransi 5%.
Cara : kuning = 4, merah = 2, coklat = 0, emas = 5%, maka langkah selanjutnya dihubungkan/digandeng menjadi 420 Ohm dan toleransi 5% SIMBOL RESISTOR
bentuk resistor tetap ( fixed resistor)
MACAM RESISTOR
Resistor terdiri dua macam : Resistor tetap ( Fixed Resistor ) dan Resistor tidak tetap (Variable Resistor). Resistor tetap adalah resistor yang resisitansinya tidak dapat diubah-ubah. Resistor tidak tetap adalah resistor yang resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara diputar asnya, terkena cahaya, maupun terkena suhu.
Resistor tidak tetap misalnya :
1. Trimpot (Trimmer Potensiometer) : Resistor yang berubah resistansinya dengan cara diputar as-nya dengan di trim menggunakan obeng (drei) pada bagian tengahnya.
bentuk fhisik trimmpot
simbolTrimmpot
2. Potensiometer (Pot):Potensiometer merupakam jenis resistor yang resistansinya dapat diubah dengan cara diputar as-nya menggunakan tangan.Simbol Potensiometer (Pot)
Bentuk fhisik Potensiometer (Pot)
3. Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini maka resistansi akan berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan).
Termistor ditemukan oleh SAMUEL RUBEN pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
4. LDR (Light Dependent Resistor): Resistor akan berubah resistansinya apabila terkena cahaya, semakin banyak cahaya yang mengenai LDR akan memperkecil resistansinya.
gambar LDR( Light Dependent Resistor)
(bagian atas LDR yang akan mempengaruhi resistansi dengan sensor cahaya)
(Tanda panah masuk pada simbol LDR merupakan tanda di mana cahaya masuk)
Berbagai macam bentuk resistor tetap
Multimeter/AVOmeter, alat untuk mengukur besar hambatan/resistansi Resistor
DAYA RESISTOR
Resistor mempunyai ukuran daya yang berbeda-beda : PEMASANGAN RESISTOR
1. Resistor dipasang seri : Resistor yang dipasang berurutan.
gambar 2 Resistor yang dipasang seri
3 Resistor dipasang seri
RUMUS mencari Rp = Resistansi pengganti, Rt = Resistansi total adalah resistansi penggabungan antara R1,R2,Rn ( R seterusnya ).
Rp = R1 + R2 + Rn
Contoh : Tiga buah resistor dipasang seri dengan resistansi R1 = 10 Ohm, R2 = 1 Ohm, R3 = 100 Ohm. Berapa besar resistansi penggantinya?
Penyelesaian :
Diketahui : R1 = 10 Ohm
R2 = 1 Ohm
R3 = 100 Ohm
Ditanya : Rp = ........... ?
Jawab : Rp = R1 + R2 + R3
= 10 + 1 + 100
= 111 Ohm
Jadi besar resistansi penggantinya adalah 111 Ohm.
2. Resistor dipasang paralel : resistor yang dipasang secara bersusun.
3 Resistor dipasang paralel
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/Rn
Contoh : Tiga buah resistor dipasang paralel dengan resistansi R1 = 10 Ohm, R2 = 1 Ohm, R3 = 100 Ohm. Berapa besar resistansi penggantinya?Penyelesaian :
Diketahui : R1 = 10 Ohm
R2 = 1 Ohm
R3 = 100 Ohm
Ditanya : Rp = ........... ?
Jawab :1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
= 1/10 + 1/1 + 1/100
= 10/100 + 100/100 + 1/100 (penyebut harus disamakan dulu)
= 111/100 Ohm
= 1,11 Ohm
Jadi besar resistansi penggantinya adalah 1,11 Ohm.
Widi Ary : bersambung